Tantangan dan Jawaban Ketahanan Pangan Nasional --> Tanya Kenapa??



Pemerintah telah mengupayakan solusi dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Seperti yang telah dilakukan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, pemerintah mengalokasikan Rp 3 triliun untuk pangan dalam upaya ketahanan dan stabilitas pangan nasional. "Anggaran untuk pangan di APBN 2011 sebesar Rp3 triliun, terdiri dari anggaran untuk beras Rp1 triliun dan untuk meningkatkan ketahanan pangan Rp2 triliun," kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa setelah rapat membahas masalah kehutanan di Kantor Menko Perekonomian. Menurut Hatta, konteks ketahanan pangan mencakup aspek yang luas, tidak hanya pada peningkatan produksi pangan tetapi juga menyangkut hal lain seperti kesejahteraan petani dan diversifikasi pangan3.Ia menyebutkan, diversifikasi pangan menjadi masalah penting karena tidak semua warga di Indonesia mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok (widgeo.net diakses pada 24 November 2010). Dalam hal ini ketahanan pangan sangat penting dalam mengatasi krisis pangan yang sedang dialami Indonesia untuk menjaga stabilitas pangan nasional.
Berperan dalam penyediaan pangan masyarakat. Keberhasilan dalam pemenuhan kebutuhan pangan pokok beras telah berperan secara strategis dalam penciptaan ketahanan pangan nasional (food security) yang sangat erat kaitannya dengan ketahanan sosial (socio security), stabilitas ekonomi, stabilitas politik, dan keamanan atau ketahanan nasional (national security).
Pemanfaatan pangan berbasis sumber daya lokal sebagai perwujudan cinta makanan khas daerah. Pemantapan ketahanan pangan mempunyai peran strategis dalam agenda pembangunan nasional karena : Pertama, akses terhadap pangan dengan gizi yang cukup merupakan hak yang paling asasi bagi manusia; Kedua, kualitas pangan dan gizi yang dikonsumsi merupakan unsur penentu yang penting bagi pembentukan sumberdaya manusia yang berkualitas: Ketiga, ketahanan pangan merupakan salah satu pilar utama yang menopang ketahanan ekonomi dan ketahanan nasional yang berkelanjutan. Dalam memenuhi hal tersebut, diperlukan ketersediaan pangan yang cukup setiap waktu, aman, bermutu, bergizi dan beragam dengan harga yang terjangkau oleh daya beli masyarakat, dan diutamakan berasal dari pangan lokal melalui program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP).

Catatan Penting dalam Strategi Perwujudan Ketahanan Pangan
Ketahanan pangan merupakan tantangan yang mendapatkan prioritas untuk mencapai kesejahteraan bangsa pada abad milenium ini. Apabila melihat penjelasan Peraturan Pangan (PP) no.68 tahun 2002 tersebut, upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional harus bertumpu pada sumber daya pangan lokal yang mengandung keragaman antar daerah.
Dalam mengatasi krisis pangan yang dialami Indonesia, penulis mempunyai harapan dalam perwujudan ketahanan pangan salah satunya yaitu dengan melakukan pemanfaatan pangan berbasis sumber daya lokal yang mempunyai peran strategis dalam agenda pembangunan nasional karena : Pertama, akses terhadap pangan dengan gizi yang cukup merupakan hak yang paling asasi bagi manusia; Kedua, kualitas pangan dan gizi yang dikonsumsi merupakan unsur penentu yang penting bagi pembentukan sumberdaya manusia yang berkualitas: Ketiga, Ketahanan pangan merupakan salah satu pilar utama yang menopang ketahanan ekonomi dan ketahanan nasional yang berkelanjutan. Untuk memenuhi hal tersebut, diperlukan ketersediaan pangan yang cukup setiap waktu, aman, bermutu, bergizi dan beragam dengan harga yang terjangkau oleh daya beli masyarakat, dan diutamakan berasal dari pangan lokal melalui program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP). Perlu kita ketahui bahwa program penganekaragaman pangan sudah lama diluncurkan, namun masih ditemui permasalahan, beberapa diantaranya adalah adanya kecenderungan penurunan proporsi konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal dan lambatnya perkembangan, penyebaran dan penyerapan teknolongi pengolahan pangan lokal untuk meningkatkan kepraktisan dalam pengolahan, nilai gizi, nilai ekonomi, sosial, citra dan daya terima. Serta belum optimalnya pemberian insentif bagi dunia usaha dan masyarakat yang mengembangkan aneka produk olahan pangan lokal Untuk melihat susunan keragaman pangan yang didasarkan atas proporsi keseimbangan energi dari berbagai kelompok pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi baik dalam jumlah maupun mutu dengan mempertimbangkan segi daya terima, ketersediaan pangan, ekonomi, budaya dan agama dikenal dengan Pola Pangan Harapan (PPH).



Share it to your friends..!

Share to Facebook Share this post on twitter Bookmark Delicious Digg This Stumbleupon Reddit Yahoo Bookmark Furl-Diigo Google Bookmark Technorati Newsvine Tips Triks Blogger, Tutorial SEO, Info
Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Sahabat Merdeka - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger